Saat menjadi orang tua, mungkin akan ada banyak informasi yang Bunda dan Ayah dapatkan, misalnya mitos tentang tidur bayi. Padahal belum tentu mitos yang beredar terbukti kebenarannya. Yuk, ketahui apa saja mitos tentang tidur bayi yang tidak tepat.
Semua orang tua pasti menginginkan bayi bisa tidur dengan nyenyak dan nyaman, tanpa mengalami satu gangguan apapun. Namun, kadang ada hal atau kebiasaan yang dilakukan orang tua yang berkaitan dengan tidur bayi, berdasarkan mitos saja. Padahal, mitos tersebut mungkin saja mengganggu atau menimbulkan risiko kesehatan pada bayi.
Berbagai Mitos tentang Tidur Bayi
Berikut beberapa mitos tentang tidur bayi yang banyak beredar di masyarakat:
1.Biasakan bayi tidur miring atau menyamping
Jika Bunda dan Ayah membiasakan bayi untuk tidur dengan posisi miring atau menyamping, disarankan mulai sekarang hentikan kebiasaan ini. Faktanya, tidur dengan posisi miring atau menyamping pada bayi, justru dapat meningkatkan risiko bayi mengalami sindrom kematian mendadak. Sedangkan, tidur tengkurap dapat meningkatkan risiko bayi mengalami mual.
Menurut dokter, posisi terbaik untuk tidur bayi adalah telentang. Posisi tidur bayi ini dapat mengurangi risiko bayi mengalami kematian mendadak.
2.Tidak tidur di siang hari akan membuat bayi tidur lebih cepat
Pada siang hari, sebagian Bunda dan Ayah mungkin akan mengajak anak bermain atau melakukan berbagai hal yang bertujuan mencegah anak tidur siang. Hal ini, dilakukan Bunda dan Ayah karena mengikuti mitos di atas.
Faktanya, membuat bayi tidak tidur di siang hari, justru akan membuatnya lelah di malam hari. Hal inilah yang kemudian justru membuat bayi mudah rewel dan sulit tidur pada malam hari. Jadi, ada baiknya Bunda atau Ayah membiasakan anak untuk tidur di siang hari.
3.Bayi akan tidur sepanjang malam pada tiga bulan pertama
Jika bayi tidak tidur sepanjang malam pada 3 bulan pertama, maka ada yang salah dengan bayi, tak lebih dari sekadar mitos.
Faktanya, pada tiga bulan pertama, bayi memiliki durasi tidur kurang lebih 5 – 6 jam, setiap kali tidur. Jadi, jika bayi tidak tertidur sepanjang malam, bukan berarti ada suatu masalah yang menganggu bayi. Bahkan, beberapa bayi tidur dengan pola 5-6 jam tiap kali tidur, hingga usia 4 bulan.
4.Segera tenangkan bayi ketika terbangun di malam hari
Setiap mendengar ada sedikit suara atau gerakan yang membuat bayi tidak nyaman, maka orang tua harus segera menenangkan bayi. Hal ini merupakan mitos yang juga mungkin sering dilakukan orang tua.
Wajar memang, jika orang tua tidak ingin bayi mengalami gangguan ketika tidur. Namun, faktanya setiap kali bayi terbangun di tengah tidur orang tua justru disarankan untuk tidak langsung menenangkan bayi. Hal ini bermanfaat untuk melatih bayi menenangkan dirinya sendiri.
5.Bayi yang baru lahir tidak memerlukan jadwal tidur
Bayi yang baru lahir tidak perlu dilatih untuk memiliki jadwal tidur lain. Mitos ini merupakan salah satu kekeliruan yang juga mungkin sering dilakukan orang tua.
Faktanya, menerapkan jadwal tidur yang teratur, tidak hanya baik diterapkan untuk anak yang sudah besar. Tapi, juga pada bayi yang baru lahir. Menerapkan jadwal tidur yang teratur pada bayi yang baru lahir, bermanfaat untuk melatih bayi agar bisa tidur dengan teratur ketika sudah besar nanti.
Setelah mengetahui beberapa mitos tentang tidur bayi di atas, sebaiknya mulai sekarang Bunda dan Ayah tidak mudah percaya lagi pada mitos yang belum tentu kebenarannya, ya. Apabila Bunda atau Ayah menemukan suatu mitos yang dirasa ‘aneh’ atau ‘meragukan’, disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter anak terlebih dahulu.
Yuk moms baca artikel kami yang lainnya Jam Tidur Seorang Anak Sehat ya..