Omifams ada yang mengalami kendala ASI tidak keluar setelah melahirkan. Kenapa ya ASI tak cepat keluar padahal Si Kecil sudah lahir? Bunda, keluarnya ASI meski Si Kecil sudah lahir memang wajar karena respons tubuh Bunda berbeda-beda. Tapi yang namanya ibu pasti ingin langsung menyusui Si Kecil setelah melahirkan, ya?
Menurut penelitian di Amerika Serikat, diperkirakan 25% dari semua ibu di dunia mengalami masalah tidak keluar ASI hingga lebih dari tiga hari. Hmm.. belum lagi omongan dari orang-orang. Momen bahagia saat menjadi ibu malah jadi bete!
Hormon Pemicu ASI
Tubuh Bunda telah dikaruniai berbagai hormon yang dihasilkan tubuh selama masa kehamilan. Empat hormon yang memengaruhi keluarnya ASI adalah prolaktin, kortisol, oksitosin, dan insulin. Keempat hormon inilah yang memegang peran penting dalam produksi ASI.
Omifams perlu catat bahwa produksi ASI terpicu setelah tiga puluh hingga empat puluh jam setelah bayi lahir.
Hormon progesteron yang menghambat produksi ASI akan turun setelah Si Kecil lahir dan plasentanya terpisah dari Rahim Bunda. Dengan penurunan inilah yang memicu produksi ASI Bunda.
Waktu ASI Keluar
Setelah melahirkan Si Kecil, Bunda akan merasakan payudara Bunda penuh. Si hormon prolaktinlah yang memberi sinyal pada tubuh Bunda untuk menghasilkan ASI dan akan meningkat speanjang masa kehamilan.
Namun hormon progesteron yang diproduksi plasenta akan menghambat tubuh Bunda dalam merenspons prolaktin. Karena itu Bun saat plasenta lepas, maka prolaktin dapat bekerja dengan efektif.
Pada beberapa kasus, wanita akan mengeluarkan sedikit ASI. Hal ini terjadi karena kolostrum atau cairan susu yang lembut dan kental, diproduksi sejak pertengahan masa kehamilan. Kolostrum inilah yang memberi Si Kecil cukup nutrisi selama ada dalam perut.
Faktanya, bayi dapat bertahan tanpa makanan dan minuman apapun dalam 72 jam pertama hidupnya. Wow hebat juga Si Kecil!
Si Kecil seperti sedang memberi Bunda waktu, setuju nggak? Dalam keadaan normal, kolostrum tersedia di payudara Bunda dalam waktu 40 jam setelah melahirkan. Setelah itu, ASI membutuhkan dua-tiga hari untuk keluar. Pada kasus ASI yang terlambat keluar, ASI akan keluar pada hari kelima.
Apa yang menyebabkan ASI tidak keluar?
Masih ingat dengan empat hormon tadi, Bun? Selain prolaktin yang memicu produksi ASI, terdapat insulin, oksitosin, dan kortisol. Bila terjadi ketidakseimbangan hormon, tentu akan menghambat keluarnya ASI.
Ada banyak faktor juga nih Bun disamping ketidakseimbangan hormonal, seperti stress (yang disebabkan oleh hormon kortisol yang berlebih), gaya hidup yang kurang sehat, pemakaian alat kontrsepsi, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Selain itu faktor lingkungan seperti polusi air dan udara hingga persalinan yang sulit dapat membuat trauma atau stres pada Bunda.
Baca artikel ini juga yuk, Bun: 5 Makanan Peningkat ASI
Jadi Omifams ngga perlu khawatir ya kenapa ASI tak cepat keluar. Khawatir akan berujung pada stres atau hormon kortisol tinggi yang dapat mengganggu hormon prolaktin bekerja. Karena sangat jarang atau bahkan tidak mungkin bahwa ASI tidak akan keluar. Tetap bersikap tenang dan bertanya hanya pada dokter.