Virus corona bisa menginfeksi siapa saja termasuk Si Kecil yang masih bayi atau anak-anak. Gejala bayi positif covid hampir sama dengan gejala orang dewasa, yakni ditandai dengan gejala sistemik dan saluran napas. Kita kenali lebih lanjut yuk apa saja gejala infeksi virus pada Si Kecil!
Gejala Bayi Terinfeksi Covid-19
Si Kecil akan merasa tubuhnya tidak enak sehingga ia akan terus-menerus menangis atau diam saja. Tubuhnya akan demam dan ia enggan menyusui. Inilah yang disebut denagn gejala sistemik. Sedangkan gejala pada saluran napas adalah munculnya gejala batuk atau pilek den intensitas ringan hingga parah.
Jangan tunggu hingga parah ya, Bunda. Karena kondisi tersebut bisa saja berakibat fatal. Apalagi Si Kecil menunjukkan gejala:
- Si Kecil kesulitan bernapas
- Batuknya terus-menerus dan napasnya pendek
- Intensitas jumlah urinenya menurun karena Si Kecil enggan menyusu
- Rewel dan menangis terus-menerus serta sulit ditenangkan
- Demamnya tinggi yang tidak mereda meski sudah mengonsumsi obat penurun demam
- Si Kecil akan terlihat gusat dan tidur tidak tenang karena rasa nyeri di sekujur tubuh.
Pada lama resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tertulis bahwa sulit membedakan penyakit saluran pernapasan karena penyebab lain. Karena gejala bayi positif cvid mirip dengan penyakit selesma. Namun Bunda bisa tidak ragu bila keluarga Bunda termasuk Si Kecil kontak erat dengan pasien positif Covid-19 atau klaster keluarga.
Apa Yang Harus Bunda Lakukan Jika Bayi Positif Covid-19?
- Perhatikan selalu gejala yang timbul pada Si Kecil karena ia belum bisa menyampaikan keluhannya. Bunda bisa memerhatikan Si Kecil yang lebih rewel atau lemas serta enggan makan karena indera perasanya terganggu.
- Hitung pergerakan napas SI Kecil. Pada bayi di bawah dua bulan, napasnya akan terasa sesak jika di atas 60 kali per menit. Sedangkan pada bayi usia 2 bulan hingga 1 tahun napasnya akan sesak jika ia bernapas 50 kali per menit. Dan pada usia 1-5 tahun, jika napasnya 40 kali per menit.
Untuk menghitung gerakan napas ini bisa Bunda lakukan dengan memperhatikan gerakan dada bayi. Setiap tarikan napas dan embus napas adalah 1 kali napas.
- Pantau selalu saturasi oksigennya, jangan sampai di bawah 95 persen.
- Hidrasi terus Si Kecil. Pada bayi di bawah 6 bulan, kebutuhan cairan Si Kecil masih sepenuhnya pada ASI. Sedangkan pada bayi usia 6 bulan ke atas, Si Kecil konsumsi cairan lain selain ASI seperti air putih dan juga kuah kaldu.
- Bayi positif covid dianjurkan untuk mengonsumsi supkemen vitamin C, vitamin D, dan Zinc untuk meningkatkan imun tubuh melawan virus. Berikan obat hanya sesuai pada gejala yang muncul.
- Berikan nutrisi seimbang sesuai usia seperti bayi 6 bulan yang membutuhkan MPASI dengan kandungan karbohidrat, protein lemak, sayur, dan minimalkan konsumsi gula.
- Usahakan untuk berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi untuk mendapatkan vitamin D dan menghirup udara segar.
- Lakukan tes PCR setidaknya 10 hari atau 14 hari dari tes swab PCR pertama untuk memantau keadaan Si Kecil. Dan apabila Bunda dan Ayah sudah negatif Covid-19 namun harus merawat Si Kecil yang positif Covid-19, maka terus terapkan protofl kesehatan seperti memakai masker dobel dan mencuci tangan untuk mencegah penularan.
Bunda juga dapat mencurigai infeksi Covid-19 pada Si Kecil bila Bunda mendapati gejala setelah membawa Si Kecil bepergian, ya. Perlu Bunda ingat bahwa virus akan lebih mudah menyerang jika daya tahan tubuh lemah, termasuk Si Kecil yang kekebalan tubuhnya belum berkembang dengan sempurna.