Kenapa ya bayi mesti dibangunkan untuk menyusui? Apa alasan bayi dibangunkan? Kan memang Si Kecil ingin tidur? Ini loh, Moms alasan bayi dibangunkan untuk menyusui. Si Kecil yang baru lahir kerap terbangun dalam minggu-minggu pertama pasca melahirkan kadang membuat Mom merasa kurang tidur hingga kelelahan. Melihat Si Kecil yang terlelap jadi sinyal buat Moms istirahat. Tapi tahukah Moms Si Kecil tertidur terlalu lama dapat membuatnya kekurangan ASI?
Akibatnya, Si Kecil bisa mengalami dehidrasi atau bahkan sakit. Bayi umur di bawah 1 tahun memang sering tertidur. Menurut dokter spesialis anak dr. Seodjatmiko yang diwawancarai Kumparan, bayi memang akan bangun sendiri dan menangis karena lapar. Namun Moms sebaiknya membangunkan Si Kecil untuk menyusui setiap 2-3 jam sekali untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya.
ASI Tidak Sebabkan Kegemukan pada Bayi
Apa Moms pernah mendengar isu ASI dapat menyebabkan kegemukan pada Si Kecil yang masih bayi? Tidak benar ya, Moms. Justru bayi yang mendapat ASI pada tahun pertamanya cenderung memiliki berat badan yang ideal. Pertumbuhan bayi sedang sangat cepat pada umur 0 hingga 3 atau 4 bulan. Lamat-lamat akan melambat seiring dengan kemampuan bergerak yang semakin meningkat.
Meski penelitian menyebutkan bahwa bayi menyusui cenderung punya nafsu makan besar dan kurang sensitif dengan isyarat kenyang, Si Kecil yang mengonsumsi ASI dapat mengontrol sendiri jumlah ASI yang dibutuhkannya. Berbeda dengan susu formula yang punya takaran sehingga Si Kecil sulit mengenali rasa lapar dan kenyang.
Apabila ditilik dari pengaruh perbedaan antara bayi perempuan dan bayi laki-laki, penelitian menyebut bahwa bayi laki-laki menyusu secara signifikan lebih sering dan dalam periode yang lebih pendek daripada bayi perempuan.
Cara Membangunkan Bayi Untuk Menyusui
Tak perlu ragu membangunkan Si Kecil ya, Moms. Cara Moms membangunkan bisa bermacam-macam dan disesuaikan dengan cara keluarga. Moms hanya perlu memerhatikan bahwa Moms tidak mengagetkannya saat membangunkannya.
Ini dia cara-cara membangunkan Si Kecil:
- Menyentuh badannya pelan
Dengan menyentuh badannya pelan, refleks Si Kecil tidak akan tiba-tiba seperti mengguncang tubuh orang dewasa.
- Membuka selimutnya
Moms juga bisa membuka seluruh pakaiannya lalu menggendongnya agar terjadi kontak kulit.
- Mengganti popoknya
Meskipun popoknya tidak basah, mengganti popok bisa jadi cara membangunkannya.
- Mengajaknya bicara
Setelah ada di fase sunyi saat Moms tak ingin membangunkannya tadi, mengajaknya bicara bisa membangunkan Si Kecil.
- Membuat lampunya redup
Bila pada orang dewasa menyalakan lampu dapat menyilaukan sehingga terbangun, bayi justru akan semakin memejamkan matanya. Hal ini disebabkan refleks matanya masih belum sempurna. Ruang yang redup bahkan gelap justru akan membangunkannya.
Inti dari membangunkannya adalah memberinya stimulasi ‘berbeda’ setelah ia berada pada tahap nyaman tertidur dengan keadaan kondisi sekitarnya.
Jadwal Menyusui
Untuk memastikan Moms dan Si Kecil ada pada periode 2-3 jam sekali untuk pemenuhan nutrisinya, Moms bisa menggunakan timetable yang sangat akurat berikut jam dan menitnya. Dengan kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang berdasarkan timetable dapat membuat Si Kecil disiplin dengan jam makannya. Timetable juga bermanfaat untuk pengingat Moms saat sedang memikirkan banyak hal. Jadi Moms enggak stres-stres karena beberapa hal sudah diantisipasi dan dikontrol dengan timetable ini.
Jadwal ini disesuaikan dengan usia Si Kecil ya, Moms.
Pada saat Si Kecil berusia 2 bulan, frekuensinya berganti menjadi 7-9 kali sehari. Artinya Moms membuat jadwal untuk menyusui dengan periode 3-4 sekali. Hal yang sama juga dilakukan pada Si Kecil yang berumur tiga, empat, dan lima bulan.
Memasuki umur 6 bulan, jadwal menyusui akan menurun hingga 4-6 kali sehari atau periode 4-6 jam sekali.
Selain periode menyusui, Moms juga wajib memperhatikan durasi menyusui Moms. Pada masa setelah lahir, Si Kecil membutuhkan waktu 20 menit bahkan 45 menit hingga merasa kenyang. Semakin bertambahnya usia, waktunya akan berkurang hingga kisaran 10-15 menit.
Moms juga bisa memperhatikan berat SI Kecil untuk memantau kebutuhan nutrisinya. Apabila berat badannya tidak meningkat, maka Si Kecil mesti dibangunkan lebih sering untuk mengejar ketertingalan kebutuhan nutrisi.