Ayah Harus Tahu Cara Mengatasi Bayi Menangis

Sebagai seorang ayah, kamu juga harus tahu cara mengatasi bayi menangis. Selain bisa meringankan beban pasanganmu, hal ini juga akan mendekatkanmu dengan Si Kecil.

Menangis merupakan cara yang dilakukan oleh bayi untuk menyampaikan segala sesuatu yang dirasakannya. Bayi akan menangis saat ia merasa lapar, kesepian, ingin pipis, buang air besar, mengantuk, bahkan ketika ia merasa bosan.

Jadi, jangan heran, rata-rata total waktu yang bisa dihabiskan bayi untuk menangis dalam satu hari bisa mencapai sekitar dua jam!

Berbagai Cara Mengatasi Bayi Menangis

Mendengar bayi yang terus-menerus menangis mungkin bisa membuatmu frustasi atau mungkin khawatir. Oleh karena itu, sebagai pemimpin keluarga, mampu menenangkan Si Kecil saat ia menangis merupakan keterampilan yang juga harus kamu miliki.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bayi menangis:

1. Cari tahu penyebabnya

Si Kecil belum bisa berbicara secara langsung mengenai hal yang dirasakan atau diinginkannya, seperti ketika lapar, kegerahan, kesakitan, popoknya basah, bajunya tidak nyaman, atau sekadar butuh perhatian. Semua itu diekspresikan melalui tangisan.

Jadi, cari tahu dulu penyebab bayi menangis sebelum kamu berusaha meredakan tangisannya. Tidak mudah memang untuk menebak penyebabnya, tapi semua orang bisa mempelajarinya, termasuk kamu.

Sebagai contoh, kamu bisa mencuci bersih tanganmu kemudian dekatkan jarimu ke sekitar mulutnya. Apabila dia terlihat menjilati atau mengisap jarimu, itu bisa menjadi tanda Si Kecil lapar.

Namun jika lapar bukanlah penyebabnya, kamu perlu mencari tahunya lagi. Kali ini, cobalah periksa popoknya. Jika popok Si Kecil sudah terlalu basah atau dipenuhi tinja, segera bersihkan lalu ganti popoknya dengan popok baru yang bersih. Dengan begitu, mungkin ia akan menjadi lebih tenang.

2. Buat suara yang bisa membuat bayi merasa nyaman

Tahukah kamu bahwa bayi merasa nyaman ketika ia mendengar suara tertentu? Ya, hal tersebut bisa membuatnya tenang karena saat masih di dalam kandungan, Si Kecil juga kerap mendengar suara-suara, seperti suara detak jantung ibu dan bunyi gerakan usus ibunya.

Nah, untuk menciptakan suara yang bisa membuatnya merasa nyaman, kamu bisa perdengarkan suara kipas angin, gemericik air, suara mainan, atau lagu yang lembut dan pelan.

Suara-suara tersebut mungkin bisa menenangkannya. Nah, ketika beberapa suara di atas nampaknya bisa membuatnya tenang, kamu bisa merekam suara tersebut dan memutarnya kembali ketika ia menangis.

3. Ayunkan tubuhnya

Bayi bisa merasa lebih nyaman dan tenang ketika digendong. Kamu bisa menggendong bayimu dengan cara meletakkannya di bahumu dan melilitkan tangannya mengelilingi lehermu.

Setelah itu, kamu bisa mulai menggerakkan tubuhmu secara perlahan. Pada saat yang sama, kamu juga bisa menyanyikan lagu anak-anak yang bernada pelan.

Kamu juga bisa menggendongnya memakai kain gendongan. Lalu, mulailah menggerakkan tubuhmu seperti cara di atas. Dengan melakukan hal ini, Si Kecil bisa merasa tenang bahkan tertidur karena mendengar irama detak jantungmu sekaligus merasakan kehangatan tubuhmu.

4. Bedong bayi

Sama seperti ketika kamu mengayun Si Kecil, membedong bayi akan membuatnya merasa nyaman seperti ketika ia berada di kandungan. Pastikan selimut yang digunakan terbuat dari bahan yang lembut dan bersih.

5. Coba menghiburnya

Ketika melihat Si Kecil menangis, kamu bisa mencoba menghiburnya dengan berpura-pura menjadi badut. Buatlah suara-suara unik, tunjukkan wajah yang lucu, atau menarilah agar Si Kecil terhibur. Jika cara itu berhasil, lakukan sampai ia mulai tenang dan tertidur.

6. Alihkan perhatiannya

Buatlah Si Kecil lupa terhadap suasana hatinya yang sedang buruk dan membuatnya menangis. Untuk itu, kamu bisa memberikan mainan kesukannya.

7. Berikan belaian

Ketika Si Kecil rewel, coba belai atau beri pijatan lembut pada beberapa anggota tubuhnya, seperti pipi, perut, punggung, atau kaki. Sentuhan ini bisa membuat Si Kecil merasa lebih tenang dan nyaman. Namun jika usia Si Kecil belum mencapai satu bulan, hindari menggunakan minyak atau lotion untuk memijatnya.

8. Manfaatkan dot

Mengisap dot bisa membantu menenangkan bayimu yang terus-menerus menangis. Namun, jangan berikan dot jika Si Kecil belum berusia 4 minggu dan batasi pemakaian dot ketika usianya sudah menginjak 6 bulan ke atas.

Hal ini demi mengurangi risiko Si Kecil terkena infeksi telinga atau gangguan pertumbuhan gigi.

9. Biarkan dia sejenak

Tangisan yang keluar dari bayimu terkadang bukan pertanda dia mengalami ketidaknyamanan. Itu bisa jadi tanda dia hanya ingin didengar atau diperhatikan olehmu. Nah, yang perlu kamu lakukan adalah biarkan saja dia menangis beberapa saat. Hal ini tidak akan menyakitinya, kok.

Apabila kamu bingung menentukan metode mana yang cocok digunakan atau bahkan mencurigai bahwa tangisan Si Kecil disebabkan oleh hal yang tidak normal, maka segeralah temui dokter anak. Mengingat bayi tidak bisa menyampaikan apa yang ia rasakan, bisa saja tangisannya merupakan tanda bahwa ia sedang menderita suatu penyakit, misalnya infeksi atau kolik.

Category:
Anak Balita Bayi Ibu Keluarga