Cara Mengatasi Kebiasaan Anak Buang Air Besar di Celana

Kebiasaan anak buang air besar (BAB) di celana mungkin kadang membuat Bunda jengkel. Jika terjadi di sekolah, hal ini juga dapat membuat anak malu dan diejek oleh teman-temannya. Oleh karena itu, kebiasaan ini perlu segera diatasi.

Kebiasaan anak BAB di celana bisa disebabkan oleh beragam hal. Salah satunya adalah karena anak takut untuk BAB sendiri. Agar kebiasaan ini tidak berlanjut, Bunda sebaiknya mengetahui penyebab lain dari kebiasaan ini dan cara mengatasinya.

Beragam Kemungkinan Penyebab Anak BAB di Celana
Ada beragam penyebab anak BAB di celana, mulai dari rasa takut anak untuk pergi ke kamar mandi, irritable bowel syndrome, sembelit, hingga kondisi enkopresis.

Saat sembelit, rasa sakit saat akan BAB sering membuat anak memilih untuk menahannya. Hanya saja, tinja akan terus menumpuk dan bisa keluar begitu saja dari anus tanpa bisa ditahan lagi. Hal inilah yang kemudian menyebabkan anak BAB di celana.

Selain itu, kebiasaan anak BAB di celana juga bisa disebabkan oleh kesalahan saat melakukan toilet training. Kesalahan ketika melakukan toilet training bisa membuat anak jijik terhadap kotorannya sendiri atau merasa takut ke toilet, sehingga anak memilih untuk BAB di celana.

Berbagai Cara Menghentikan Kebiasaan Anak BAB di Celana
Bunda dapat mengatasi kebiasaan anak BAB di celana dengan beberapa cara di bawah ini:

1. Melakukan toilet training dengan cara yang tepat
Mengajarkan anak buang air kecil dan buang air besar di toilet (toilet training) dengan cara yang tepat adalah hal pertama yang bisa Bunda lakukan untuk menghentikan kebiasaan anak BAB di celana.

2. Ajak anak untuk rutin ke toilet
Jika anak BAB di celana pada waktu yang sama setiap harinya, Bunda bisa mengajak anak untuk pergi ke toilet mendekati waktu tersebut. Usahakan mengajaknya ke toilet 15-30 menit sebelum waktu anak biasa BAB di celana.

3. Biasakan anak untuk mandiri
Cara selanjutnya adalah mengajarkan anak ke kamar mandi sendiri saat akan BAB. Sebisa mungkin berikan instruksi saja dan jangan selalu menyediakan semua hal, misalnya membukakan celananya atau menurunkan dudukan toilet, karena dapat membuat Si Kecil semakin tidak mandiri.

4. Biarkan anak membersihkan kotorannya sendiri
Bunda bisa meminta dan mengajarkan anak untuk membersihkan diri dan kotorannya sendiri. Hal ini bukan merupakan bentuk hukuman, melainkan proses yang harus dipelajari anak.

Jika anak sudah bisa mengikuti instruksi, Bunda bisa mengajarkan anak untuk membuang terlebih dahulu kotorannya ke dalam toilet, membersihkan bokongnya, lalu mencuci celana yang kotor di bawah air mengalir. Jangan lupa, ingatkan anak untuk mencuci tangan setelahnya, hingga benar-benar bersih.

5. Berikan makanan kaya serat dan air putih yang cukup
Jika kebiasaan anak BAB di celana disebabkan sembelit, Bunda bisa memberikan Si Kecil makanan yang kaya akan serat, seperti buah dan sayur, serta memenuhi kebutuhan cairan dengan memberikan air putih yang cukup.

Meski tergolong normal, namun jika kebiasaan BAB di celana disertai dengan sembelit, tinja berbau yang busuk, nyeri perut bagian bawah atau dubur, dan keluarnya darah pada tinja, disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.

Jangan sampai kebiasaan anak BAB di celana membuat Bunda stres dan marah. Berusahalah untuk tetap tenang dan lakukan cara-cara di atas untuk mengatasinya. Jika Si Kecil tetap terbiasa BAB di celana, Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Yuk dibaca tips kami yang lainnya ya mums 7 Tips Mendidik Anak Tanpa Pukulan semenjak Bayi

Category:
Anak