Cek Fakta Pada Mitos Kehamilan Berikut Ini Yuk!

pregnant mom with clouds

Bunda mungkin sudah sering mendengar mitos kehamilan bahkan sesaat setelah menikah dengan Ayah. Selama ini memang tak sedikit orang percaya tentang mitos kehamilan apalagi jika sudah menjadi topik umum di masyarakat. Jika Bunda hamil, maka ada banyak nasihat yang sebetulnya mitos yang akan Bunda dengar.

Karenanya penting buat Bunda tahu apa saja yang mitos dan apa saja faktanya. Karena informasi yang berupa mitos bisa saja tak terbukti secara ilmiah. Ada beberapa mitos yang akan kita cek nih!

Mitos kehamilan yang sering dibicarakan

Jangan percaya dulu ketika mendengar saran dan nasihat seputar kehamilan, Bun. Apalagi jika saran dan nasihat tidak terdengar masuk akal. Kita bahas satu per satu mitos kehamilan yang beredar di masyarakat yuk!

  • Bentuk perut akan menandakan jenis kelamin janin

Sedikitnya Bunda pernah dengar mitos ini sekali sepanjang trimester pertama! Benar enggak, ya? Katanya perut yang terlihat meninggi menandakan bayi perempuan. Sedangkan perut yang turun ke bawah menjadi tanda bahwa bayi laki-laki.  Menebak jenis kelamin Si Kecil memang menyenangkan. Tapi bentuk perut yang menandakan jenis kelamin adalah mitos.

Faktanya, bentuk dan tinggi rendahnya perut saat hamil bergantung pada kekuatan otot perut dan juga posisi janin dalam kandungan. Sehingga tak ada hubungannya antara bentuk perut dan jenis kelamin.  Satu-satunya cara mengetahui jenis kelamin Si Kecil adalah dengan melakukan USG pada minggu ke-18 hingga ke-20 atau tes genetik.

  • Bunda harus makan dengan porsi dua kali lipat

Memang benar bahwa Bunda harus memenuhi nutrisi dan kalori lebih banyak. Tapi tidak benar bahwa Bunda harus menyantap makanan sebanyak dua kali porsi dari biasanya.

Jika berat badan Bunda normal, Bunda hanya membutuhkan tambahan 300 kalori setiap hari. Asupan sebanyak 300 kalori sudah cukup untuk tumbuh kembang janin. Sehingga tidak perlu menyantap hingga lebih dari 2000 kalori ya, Bun.

  • Tidak boleh mewarnai rambut saat hamil

Buat Bunda yang sering berganti gaya rambut ada kabar gembira! Pasalnya mewarnai rambut tidak akan berdampak buruk buat Si Kecil dalam janin selama proses pewarnaan dilakuakn dengan benar.

Namun ada yang perlu Bunda perhatikan. Bunda harus menghindari mewarnai rambut saat trimester pertama. Ketika kehamilan memasuki trimester kedua, Bunda baru bisa mewarnai rambut. Bunda bisa mengganti pewarna rambut kimia dengan henna.

  • Menjauhi kucing saat hamil

Mitos ini berhubungan dengan penyakit toksoplasmosis. Bagi Bunda pecinta kucing, mitos ini jelas meresahkan. Namun jangan khawatir, Bunda. Bunda tetap bisa bermain dengan kucing kesayangan, lho. Asalkan berhati-hati saat membersihkan kotorannya. Sebaiknya minta orang lain untuk membersihkannya dan jangan menyentuh kotoran kucing atau menyentuh kotaknya.

Itulah beberapa mitos yang sering beredar di masyarakat seputar kehamilan. Bunda bisa lebih cermat dalam menyikapi berbagai mitos. Jangan langsung percaya apalagi mitos yang bertentangan dengan anjuran dokter. Lebih baik tanyakan langsung pada dokter kandungan Bunda ya! –MR

Category:
Bayi Ibu

Comments are closed.